Sensory play adalah salah satu kegiatan pembelajaran yang sangat penting dilakukan oleh anak usia dini. Kegiatan ini biasa dilakukan dengan metode bermain, serta melibatkan indera anak didik. Seorang pakar anak, Sue Gascoyne, mengatakan: “Sensory play helps children build nerve connections in the brain’s pathways, which lead to the child’s ability to complete more complex learning tasks.” Baca juga: Aneka KEGIATAN BERMAIN untuk MELATIH SENSORIK Anak: Untuk Persiapan Masuk PAUD / Kelompok Bermain Dalam bukunya, Sue Gascoyne menjelaskan bahwa aneka permainan sensori atau permainan yang melibatkan indera penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman, dan pengecapan dapat membantu anak dalam mengembangkan koneksi syaraf dalam jalur otak. Hal ini memungkinkan anak dapat menyelesaikan aneka tugas belajar dan soal-soal yang lebih rumit. Dalam aneka permainan sensori , anak akan mendapatkan pengalaman langsung dengan berbagai tekstur, suara, warna, rasa, dan bau. Sally Goddard Blythe, dalam bukunya, menulis: "Aktivitas sensorik dan motorik di tahun-tahun awal sangat penting untuk perkembangan keterampilan belajar yang lebih tinggi di kemudian hari." Anak-anak membutuhkan aneka kegiatan yang bisa membuat mereka bisa bergerak dan bereksplorasi guna mengembangkan aneka skills dan mendukung perkembangan positif anak lainnya, misalnya: Motorik halus dan kasar: Mencakup gerakan jari, tangan, kaki, dan setiap anggota tubuh, melalui kegiatan menyentuh, menggerakkan benda, dan lainnya. Daya konsentrasi: Anak semakin mampu berfokus pada hal-hal yang detail dan mempertajam kemampuan observasi. Kreativitas dan imajinasi: Dengan kegiatan eksperimen dan membuat produk, anak dapat mengembangkan kemampuan sensoriknya. Pengelolaan emosi: Anak semakin memahami pentingnya ketenangan dan kesabaran, meski hati gembira, agar mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik. Keterampilan sosial: Anak semakin mampu memahami pentingnya berkomunikasi, berkolaborasi, dan berbagi dengan aneka kegiatan berkelompok yang dilakukan. Baca juga: Ide PERMAINAN ASYIK untuk Belajar PANCA INDERA | Tema Diriku Anak PAUD Usia 3-4 Tahun Ada banyak kegiatan sensory play yang sudah biasa dilakukan di PAUD. Mungkin Anda pernah mengajak anak didik melakukannya. Beberapa diantaranya adalah: Bermain pasir kinetikAjak anak melakukan kegiatan menggenggam atau menabur pasir atau menggunakan alat, misalnya menyaring pasir. Kegiatan ini bermanfaat untuk melatih koordinasi mata dan tangan. Bermain air Mintalah anak menciduk, menuang, atau mencampur air dari satu wadah ke wadah lain untuk mengajarkan konsep volume dan tekstur. Langkah sensorikAjak anak berjalan di permukaan lantai yang halus, rerumputan, daratan berpasir, daratan berbatu dan lainnya agar memahami ragam tekstur dengan peraba di kaki. Bermain dengan indera pembauSiapkan beberapa buah kantong dari kain yang diisi dengan kayu manis, kopi, bunga, kapur barus, dan lainnya. Mintalah anak mencium bau dan menebak benda apa yang ada di dalamnya untuk melatih indera pembau anak. Bermain PlaydoughAnak bisa meremas, menarik, dan membuat aneka bentuk dengan playdough guna melatih motorik halus. Baca juga: Belajar Topik Panca Indera jadi Lebih Seru dengan Aneka Aktivitas Merdeka Ini Sensory play tidak hanya menyenangkan, tetapi juga berperan besar dalam perkembangan anak usia dini. Dengan berbagai kegiatan sensorik, anak dapat belajar dengan cara yang alami dan bermakna sesuai tahap perkembangannya. Sensory Play: Cara efektif menerapkan mindful, meaningful, dan joyful learning Maria Montessori, seorang pendidik dan dokter asal Italia, menyatakan bahwa:"The goal of early childhood education should be to activate the child's own natural desire to learn." Pendidikan bagi anak usia dini tidak hanya tentang mengajarkan fakta atau menghafal suatu materi. Namun, lebih dari itu, anak didik harus diajak untuk mengembangkan rasa ingin tahu, kemampuan eksplorasi, dan kemandirian dalam belajar. Karena setiap anak usia dini memiliki keterampilan alami untuk terus mengembangkan diri dan belajar. Tugas pendidik adalah sebagai fasilitator, agar anak didik bisa melakukan banyak hal dengan segala kegiatan praktik dan pengalaman nyata yang menarik dan bermakna. RIRI (Cerita Anak Interaktif): Media Pengembangan Karakter dan Kognitif Anak dengan Dongeng Sumber referensi: Gascoyne, Sue. (2013). Sensory play [1] Blythe, Sally Goddard. (2005). The well balanced child: movement and early learning [2] Montessori, Maria. (2021). My teaching cupboard. [3] Freepik.com. (2023). Cute adorable boy striped t shirt playing with colorful kinetic [4]